Pada Sabtu, 1 Februari 2025, kata kunci "dolar" dan "1 USD" menjadi trending topik di platform X (sebelumnya Twitter). ...
Pada Sabtu, 1 Februari 2025, kata kunci "dolar" dan "1 USD" menjadi trending topik di platform X (sebelumnya Twitter). Hal ini dipicu oleh temuan mengejutkan saat pengguna mencari konversi USD ke IDR di Google Finance—nilai tukar rupiah tampak berada di angka Rp8.170,65 per dolar AS, menunjukkan penurunan lebih dari 50% dalam waktu singkat.
Namun, apakah benar dolar AS anjlok hingga ke level Rp8.000-an?
Berdasarkan data dari RTI, kurs dolar AS terhadap rupiah sebenarnya masih berada di kisaran Rp16.295. Layanan currency converter Xe.com juga mencatat nilai tukar USD ke IDR berada di angka Rp16.357 pada hari yang sama. Selain itu, berdasarkan informasi kurs dari beberapa bank seperti BCA dan Livin' by Mandiri, harga beli dolar AS tercatat di angka Rp16.295, sementara harga jualnya berada di sekitar Rp16.325-Rp16.330.
Kesalahan Data atau Ulah Peretas?
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa kemungkinan besar terjadi kesalahan sistem di Google, sebab saat ini kurs rupiah terhadap dolar AS masih berkisar Rp16.300. Bahkan, ia menduga bahwa ada kemungkinan peretas sengaja mengubah angka kurs di Google Finance hingga tampak jauh lebih rendah dari nilai sebenarnya.
"Google sedang error, sekarang kurs sebenarnya masih di Rp16.300 per dolar AS. Bisa jadi ada hacker yang mencoba mengutak-atik data hingga muncul angka Rp8.000," ujar Ibrahim.
Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi bahwa rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS pada Senin, 3 Februari 2025, dengan kisaran Rp16.300-Rp16.360. Faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, yang menaikkan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan China, serta kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang tetap mempertahankan suku bunga, turut menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Melihat kondisi ini, Ibrahim yakin bahwa Bank Indonesia akan melakukan intervensi guna menjaga stabilitas rupiah, terlebih dengan adanya sentimen positif dari dalam negeri seperti data inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Pada perdagangan Jumat, 31 Januari 2025, rupiah ditutup melemah 48 poin setelah sebelumnya turun 70 poin, mengakhiri sesi di level Rp16.304 dari posisi penutupan sebelumnya di Rp16.256.
Hingga saat ini, Google belum memberikan pernyataan resmi terkait kesalahan tampilan nilai tukar USD to IDR yang mengejutkan ini. Tim Liputan6.com telah menghubungi pihak Google, namun masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Insiden seperti ini sebenarnya pernah terjadi sebelumnya, di mana nilai tukar yang ditampilkan oleh mesin pencari tidak akurat akibat gangguan teknis dalam sistem pengambilan data dari sumber pihak ketiga.
Jadi, apakah dolar benar-benar turun ke Rp8.000? Sejauh ini, data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa nilai tukar yang lebih realistis berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS.